Secara admistratif Kepulauan Masalembu termasuk dalam Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Kepulauan ini terletak ± 155 km sebalah utara pulau Madura yang terdiri dari empat pulau yaitu Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, Pulau Kramian dan Pulau Kambing, dari keempat pulau hanya Pulau Kambing yang tidak berpenghuni. Pengambilan data burung yang akan dilakukan hanya di Pulau Masalembu dan Pulau Masakambing.
Kepulauan Masalembu merupakan pulau yang masih sangat sedikit dieksplorasi keanekaragaman hayatinya. Hal itu yang mendorong aku meluncur ke pulau antah brantah itu untuk pengambilan data keanekaragaman jenis burung disana. Penelitian ini pun memulai ceritaku disana, sejak 5 Maret 2013, atau bertepatan dengan tanggal 22 rabiul akhir 1434 H, pengalamanku pun menjadi bertambah. Petualanganku dimulai dengan perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta dan terbang menggunakan transportasi udara menuju Surabaya. Sesampainya di Surabaya perjalanan menuju Kepulauan Masalembu akan dilanjutkan dengan menggunakan transportasi laut menggunakan kapal perintis di Pelabuhan Tanjung Perak. Sayangnya perjalanan menuju Masalembu harus tertunda karena kapal perintis KM Sukaria tidak diijinkan berangkat karena alasan cuaca buruk. Dengan hati gundah, setelah 4 hari menunggu tanpa kepastian di Surabaya, akhirnya pada hari jumat tanggal 8 Maret kapal diperbolehkan berangkat juga dengan menempuh waktu selama 16 jam.
Sabtu 9 Maret, tepat pukul 10.00 WIB, kapal yang
aku tumpangi akhirnya merapat di pulau terbesar dan sekaligus menjadi pusat
kota Kecamatan Masalembu. Begitu menapakkan kaki di darmaga, aku sudah ditunggu
oleh kak Dudi dan kak Dwi dari Konservasi Kakatua Indonesia (KKI), dan
perjalanan pun belum berakhir karena harus melanjutkan kembali menuju pulau
Masakambing dengan perahu yang biasa disebut ’taksi’ (transportasi antar pulau)
selama 2 jam.
Lelahnya perjalanan rasanya terbayar sudah
setelah menjejakkan kaki dan melihat keindahan laut, angin pantai dan keramahan
masyarakat pulau Masalembu dan Masakambing. Hari pertama berada di pulau Masakambing
aku berkeliling melihat dan merasakan suasana pulau yang hangat, sepi dan
tenang dari hiruk pikuk kendaraan, gedung bertingkat dan polusi yang menyesakan
dada, dan mataku seakan kembali di refresh
dengan hamparan birunya laut dan hijaunya kebun. Pulau Masakambing merupakan
bagian dari Kepulauan Masalembu yang luasnya ± 500 ha dan didiami oleh 1400
jiwa (2008). Lahan pulau ini hampir 80% telah dikonversi menjadi lahan
pertanian yang didominasi perkebunan kelapa dan dengan luas yang kecil terdapat
beberapa perkebunan jagung, jambu mente, cengkeh dan perkebunan jati. Tepian
pulau masih dibentengi oleh hutan mangrove yang masih cukup tebal namun tak
dipungkiri mengalami kebotakan di sana sini akibat tambak yang kini tak
terurus.
Dalam pengambilan
data burung di Pulau Masakambing dan Masalembu, aku menggunakan metode Transect dengan 5 jalur pengamatan
disetiap pulaunya. pengamatan dilakukan pagi hari pukul 05.00 - 09.00 dan sore
pukul 15.30 - 17.30. Kurang lebih satu bulan pengamatan dilakukan di Pulau Masakambing
dan kemudian pengambilan data burung dilanjutkan di Pulau Masalembu, sebelum
kembali ke Jakarta.
Sangat kontras sekali dengan keadaan di
Masakambing, dengan luasan pulau Masalembu yang lebih besar sekitar 2000 ha dan
jumlah penduduk yang cukup padat yaitu 20.000 jiwa (2008). Pulau yang menjadi
pusat kota ini, dijejali dengan rumah-rumah pemukiman yang padat. Hampir seluruh
wilayah pulau Masalembu telah terkonversi menjadi lahan pertanian dan
pemukiman. Hutan mangrove yang tersisa hanya berada disebelah utara pulau
dengan kondisi yang rusak. Disisi tenggara pulau ini terdapat pantai yang cantik
berhias pasir putih, masyarakat disana menyebutnya ’Pantai Masnah’. Pantai yang
cukup landai dengan pasir putih yang menggoda, ditambah lagi rindangnya cemara
laut dan pohon akasia, menambah sejuk dan indah pantai ini. Tidak jauh dari
pantai Masnah terdapat bekas landasan pesawat terbang yang kondisinya sudah
menjadi padang rumput dan lahan pertanian.
Hasil pengamatanku
dikedua pulau Masakambing dan Masalembu dijumpai 60 jenis burung dari 17 suku, dimana 46 jenis
dijumpai di Pulau Masakambing dan 39 jenis di Pulau Masalembu. Kemudian tercatat
14 jenis burung hanya dijumpai di Pulau
Masalembu dan 20 jenis hanya ada di Masakambing dan 26 jenis lagi jumpai dikedua pulau tersebut.sumber
Ayo bermain Judi Online dan raih kemenangan Anda bersama kami S128Cash Bandar Betting Online Indonesia Teraman dan Terbaik 2019.
ReplyDeleteIsi waktu luang Anda bersama kami dengan tujuan mendapatkan pendapatan lebih.
Kami hadir sebagai Bandar Terbaik di Indoensia yang menyediakan permainan Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Bukun itu saja, S128Cash juga menyediakan berbagai PROMO BONUS yang dapat Anda ikuti, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Jika ada yang kurang dimengerti atau ada yang mau ditanyakan bisa langsung hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Cara Main Judi Bola